Rabu, 13 November 2013

Limau Dengan Kemandirian ICT

Limau merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.Letak geografisnya memang tak terlalu jauh dengan ibukota propinsi dan ibukota Kabupaten.Letak strategis ini membuat Kecamatan Sembawa yang baru berusia 2 tahun menjadi desa yang sebenarnya dapat diperhitungkan dalam banyak hal.
Masyarakat Desa Limau dengan kemajemukannya merupakan potensi yang baik buat perkembangan ICT guna meningkatkan kemandirian masyarakat.Sesuai dengan bidang keilmuan dan bidang pekerjaan saya mengingingkan siswa/anak didik di SMAN 1 Sembawa mampu memiliki jiwa kemandirian dengan menguasai ICT demi masa depan. ICT harus dimanfaatkan maksimal agar kemandirian di Desa Limau tercapai.semoga...

Senin, 11 November 2013

KIAT MENULIS ARTIKEL TI

Kiat Menulis Artikel TI

Author: · Published: August 1, 2008 · Category: Komputer Dasar

Sebagian dari pembaca mungkin telah mempunyai kemampuan IT yang mumpuni dibanding yang lain. Tetapi bila menumpahkannya ke dalam bentuk tulisan terasa sangat susah, bahkan terasa lebih susah dari memecahkan persoalan kalkulus. Seakan-akan semuanya terasa buntu; bagaimana membuat kalimat pembukanya, apa yang harus ditulis, bagaimana membuat kalimat penutup, dll. Ditambah lagi kebimbangan bila artikel telah dibuat tetapi tidak kunjung dimuat dengan berbagai alasan.
Sepertinya deretan pertanyaan yang saya sebut di atas adalah sebagian pertanyaan yang ada di pikiran pembaca yang ingin menulis suatu artikel TI tetapi masih menemui hambatan. Pada tulisan inilah saya mencoba membagi beberapa kiat sederhana dalam membuat suatu artikel TI, tentunya berdasar pengalaman menulis yang telah saya lakukan sejak masih kuliah dulu sampai saat ini.
1.Bermula dari Ide
Awal suatu kegiatan menulis adalah ide, yaitu apa yang akan kita tulis. Ide ini bisa datang dari mana saja, kapan saja dan dimana saja. Satu contoh dari pengalaman saya adalah ketika suatu hari saya menerima email yang mengajak untuk bergabung dengan suatu mailing list di Coollist. Dari situ saya mendapat ide untuk membuat tulisan tentang cara-cara membuat mailing list di Coollist, dimana kebanyakan orang baru mengenal mailing list di Yahoogroups. Ini bisa menjadi ide tulisan. Akhirnya tulisan tersebut saya buat dan dapat dimuat di PCplus No. 76. Contoh lainnya ketika terjadi serangan Worm Sobig, maka ini bisa menjadi ide tulisan tentang cara kerja Worm Sobig, apa yang diserang dan hal-hal lain yang perlu diketahui pembaca. Yang perlu dicatat, bila Anda ingin membuat suatu artikel TI, carilah ide-ide yang menarik dan orang banyak perlu untuk mengetahuinya. Misalnya suatu ide tulisan “Mengganti Wallpaper di Desktop. Ini adalah ide tulisan yang kurang menarik, karena kebanyakan orang telah mengetahuinya. Tetapi bila ide tersebut adalah “Mengganti Wallpaper di Desktop melalui Registry”, barulah menjadi ide yang menarik dan mungkin sebagian besar orang belum mengetahui.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informatika, kiranya ide tulisan masalah TI tidak akan ada habisnya. Pada sisi yang lain Anda harus terus mengamati perkembangan TI untuk menjaring ide-ide baru yang segar dan dibutuhkan masyarakat.
2.Topografi
Untuk membuat suatu artikel Anda harus juga melakukan topografi. Hal ini penting bila Anda ingin mengirimkan tulisan tersebut ke suatu media. Anda perlu mengenal media tersebut. Karena masing-masing media mempunyai gaya penyampaian, gaya tulisan, kedalaman bahasan yang berbeda-beda disesuaikan dengan segmen pembacanya. Contoh gamblangnya seperti ini; Anda membuat tulisan TI yang ilmiah dengan judul Arsitektur Sistem Komputer yang bergaya tulisan jurnal dan penuh dengan istilah-istilah keilmuan. Tulisan semacam ini tentunya kurang pas bila Anda kirimkan ke media massa umum, karena para pembacanya bukanlah para peneliti atau ilmuwan. Demikian juga sebaliknya. Masing-masing media mempunyai segmen pembaca tersendiri yang khas. Dengan topografi ini Anda dapat mengetahui seluk-beluk media yang bersangkutan. Hal ini tentu akan memperbesar peluang tulisan Anda untuk dimuat di media tersebut.
Untuk melakukan topografi? ini minimalnya Anda harus sering membaca media yang bersangkutan secara rutin. Tidak mesti harus membeli, Anda dapat bersahabat dengan penjaga lapak koran sehingga dapat membaca media tersebut secara gratis J.
3.Membuat Kerangka Tulisan
Berikutnya adalah membuat kerangka tulisan. Tulislah hal-hal yang ingin Anda sampaikan pada pembaca. Sesuaikan kedalaman materi dengan media yang dituju. Contohnya pada sebuah artikel dengan judul “Virus, Worm dan Trojan”, Anda perlu menjelaskan :
Apa itu virus, worm dan trojan
Kenapa bisa dinamakan virus, worm dan trojan
Kenapa semuanya ditakuti? Apanya yang berbahaya?
Contoh-contoh virus, worm dan trojan
Bagaimana melindungi komputer dari virus, worm dan trojan
Buatlah outline tentang hal-hal yang akan Anda tuliskan. Perkirakan juga panjang tulisan Anda nantinya.
4.Mencari Bahan Referensi
Banyak sumber referensi untuk bahan masukan buat Anda dalam membuat tulisan. Bisa dari buku, majalah, tabloid, atau paper yang telah Anda koleksi selama ini. Seorang penulis idealnya mempunyai sebuah perpustakaan pribadi. Ini akan membantu Anda nantinya. Selain itu Anda perlu membiasakan diri untuk berkunjung ke perpustakaan di daerah Anda.
Sumber rujukan yang lainnya adalah Internet. Yang terakhir ini sangat bermanfaat sekali bagi Anda untuk memperoleh informasi yang paling terkini dengan biaya murah. Yang jadi masalah adalah Internet merupakan hutan informasi.  Untuk mencari informasi tentang satu masalah bak mencari jarum di dalam jerami. Untuk itu gunakanlah search engine. Ini akan membantu sekali dalam mencari informasi. Di samping itu Anda memang harus rajin-rajin mengakses internet untuk mengetahui tempat-tempat sumber informasi.
5.Membuat Tulisan
Dari mana harus memulai?”, mungkin ini adalah pertanyaan pertama yang terbesit pada seorang yang baru memulai untuk menulis. Di waktu sekolah dulu, kita diajarkan untuk memulai menulis dari judul, kemudian ke kalimat pembuka atau pengantar, berlanjut ke isi masalah dan sampai pada kesimpulan yang merupakan penutup. Semuanya secara berurut. Cara ini tidak salah. Tetapi saya mempunyai cara tersendiri untuk membuat tulisan. Mulailah dari mana saja yang Anda sukai dan yang Anda anggap mudah. Bisa dari kalimat penutup dulu, bisa dari isi dulu, atau dari judul. Semisal Anda mempunyai kalimat penutup yang bagus dan berkesan, bisa Anda tulis dulu. Atau bila Anda mempunyai “kata-kata mutiara yang bagus bila disisipkan pada badan naskah Anda, Anda dapat memulainya dari sini. Membuat judul pun tidak mesti harus dilakukan pertama kali. Judul bisa Anda buat terakhir kali setelah tulisan selesai. Semuanya tergantung selera Anda dan kelapangan dari Anda. Cara ini tentunya lebih mudah dan tidak membebani Anda.
Setelah tulisan beres, Anda masuk pada tahap penyelesaian akhir. Di tahap ini coba Anda baca lagi tulisan Anda untuk melakukan pengecekan. Bila Anda jumpai hal-hal yang salah atau kurang Anda dapat perbaiki. Pada tahap ini Anda dapat melakukan penghalusan bahasa sehingga tulisan Anda menjadi menarik untuk dibaca.
6.Memulai dari Tulisan Singkat
Terasa berat bila Anda belum terbiasa menulis tetapi harus dipaksa membuat tulisan yang panjang. Jangan membebani diri, mulailah dari yang mudah buat Anda. Buat saja tulisan-tulisan singkat mengenai satu masalah yang spesifik. Misalnya tentang trik atau cara menggunakan suatu software. Tulisan tentang trik biasanya hanya berupa langkah-langkah untuk melakukan suatu hal. Contohnya adalah “Mengganti Wallpaper melalui Registry”, atau “Men-split File dengan Winzip”. Bila Anda telah mengetahui caranya, Anda bisa menuliskannya.
Tidak jauh beda dengan tulisan tentang trik, tulisan tentang cara menggunakan program pun hampir sama. Isinya hanya berupa langkah-langkah penggunaan program ditambah dengan informasi singkat tentang program tersebut. Misalnya “HMN Web Gallery Creator Buat Web Gallery Secara Instanyang dimuat di PCplus No. 145.
Dengan tulisan-tulisan yang singkat ini dapat Anda gunakan untuk melatih kemampuan menulis Anda. Secara bertahap Anda dapat menulis artikel-artikel lain berskala besar yang perlu dua atau tiga edisi untuk pemuatannya.
7.Menulis tidak Mengenal Pensiun
Menulis merupakan aktifitas yang menyenangkan. Menulis bisa menjadi suatu profesi yang tidak mengenal kata pensiun. Sejalan dengan waktu profesionalisme Anda bertambah. Dengan menulis Anda mencerdaskan banyak orang dari satu tulisan saja. Seorang pakar Internet Indonesia yang kini juga aktif menulis pernah mengatakan bahwa dampak menulis itu lebih dahsyat dari menyampaikan ilmu secara lisan. Selain itu bila tulisan Anda dimuat tentu akan ada honor yang bisa menambah uang saku Anda. Jadi, kenapa tidak menulis dari sekarang?

Jumat, 08 November 2013

IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA ( ilmukomputer.com)

TUTORIAL MEMBUAT WEBSITE GRATIS


Dalam membuat website ada 2 komponen yang harus dipersiapkan yaitu domain dan web hosting. Domain adalah nama dan alamat dari sebuah website contohnya namadomain.co.cc dan Web Hosting adalah tempat Anda meletakkan file-file website pada server yang terhubung dengan jaringan internet. Saat ini banyak sekali perusahaan di indonesia maupun di luar negeri yang bergerak di bidang jasa pendaftaran domain dan penyediaan paket web hosting. Dengan tingkat persaingan yang ketat saat ini, sampai-sampai ada beberapa perusahaan domain dan hosting yang memberikan layanannya secara gratis dan Anda dapat memanfaat hal tersebut untuk membuat website Anda dengan biaya hampir nol, sebab biaya normal untuk pembelian domain kira-kira Rp.80.000,- per tahun dan untuk web hosting kira-kira Rp. 360.000,- pertahun untuk paket pemula.

Bila Anda membuat website untuk kepentingan personal atau bisnis kecil, Anda bisa mengambil domain dan web hosting gratis dan bila Anda membuat website untuk kepentingan bisnis besar, tentunya sebaiknya Anda menggunakan domain dan web hosting yang berbayar, hal ini dikarenakan dengan kebutuhan spesifikasi web hosting yang diberikan untuk menunjang kebutuhan website Anda. Dan setelah Anda mempersiapkan domain dan hosting, langkah selanjutnya Anda baru membuat website.
Selanjutnya....dapat dilihat di ilmukomputer.com

Kamis, 07 November 2013

SOSIALISASI PROGRAM KPU/USO 2013

info hasil sosialisasi progam KPU/USO: Ada program Desa Dering,Desa Pintar,MPLIK,PLIK dll ;intinya pemerintah menginginkan semua masyarakat memanfaatkan ICT agar mendapatkan informasi cepat,tepat sehingga mensejahterahkan kehidupan. Nih....bagi Guru ICT jangan takut beri tugas anak2, karena mereka bisa memanfatkan fasilitas tersebut.semoga......

CARA TERBAIK MEMAHAMI ANAK

Banyak orangtua dan guru yang mengikuti seminar saya berkomentar “Oke, teknik yang Anda berikan untuk mengatasi problematika anak sangat bagus. Tapi, saya tidak yakin bisa menerapkan apa yang telah Anda ajarkan” lalu tanya saya “Apa sebabnya?”, “Pertama saya tidak disukai anak, berikutnya bagaimana mengkomunikasikan pada mereka ?”. Jelas ini adalah masalah, tapi tenang ada cara bagaimana memahami perilaku anak. Tapi sabar dahulu sebab ada bagian yang harus Anda pahami dahulu.
Banyak dari orangtua dan guru bertanya dalam pikiran mereka sendiri :
  • Mengapa anak saya tidak peduli dengan masa depannya?
  • Mengapa mereka melakukan hal-hal yang tidak masuk akal (guru dan orangtua)
  • Mengapa mereka tidak mau mendengarkan walupun sudah diingatkan berkali-kali?
  • Mengapa anak saya membiarkan dirinya dipengaruhi oleh hal-hal negatif dari teman-temannya yang tidak berguna?

Nah, pertanyaan utama : bagaimana memahami perilaku dan pemikiran mereka?
Jawabanya adalah EMOSI mereka. Emosi sangat menguasai logika berpikir mereka anak-anak dan remaja. Remaja dan anak-anak jauh lebih banyak didorong oleh perasaan mereka daripada pemikiran yang baik untuk mereka. Dengan mengetahui hal ini, maka sia-sia upaya kita mengkuliahi mereka seharian. Membombardir pikiran mereka dengan nasehat positif, menjadikan diri kita motivator dadakan didepan mereka tidak akan mempan. Justru membuat anak bertambah “sebal” dengan kelakuan kita. komentar atau nasihat seperti : “kamu harus giat belajar, “jangan buang waktumu dengan bermain terus”, “jaga kebersihan dikamarmu”, kecuali bila kita sudah terlebih dahulu mengenali perasaan mereka.
Dalam kondisi emosi yang negatif seorang anak tidak dapat menerima input dan nasehat bahkan titah sekalipun yang dapat mengubah perilaku mereka. Berbeda hasilnya jika kita mampu mengerti dan mengenali perasaan emosi mereka terlebih dahulu maka mereka akan terbuka dan mendengarkan saran logis dari kita. Anak–anak dan remaja akan melakukan sesuatu jika membuat mereka merasa nyaman atau enak di rasanya atau hatinya.

Sebelum melangkah lebih jauh, kita akan belajar bersama, bagaimana reaksi kita dalam menghadapi masalah anak. Seringkali jika ada masalah maka yang ada dibenak kepala kita umumnya ada 3 hal, yaitu :
1. Memberi Nasihat, misal: “saya tadi berkelahi dengan Agus, disekolah”, respon kita pada umumnya “apa-apaan kamu ini sekolah bukan tempat belajar jadi tukang berantem, hanya penjahat yang menyelesaikan masalah dengan berantem”
2. Menginterogasi, misal: “Hp saya hilang di sekolah respon kita pada umumnya “kamu yakin bukan kamu sendiri yang menghilangkan? Yakin kamu tidak lupa, coba diingat kembali”
3. Menyalahkan dan menuduh, misal: “tadi Edo dihukum karena tidak mengerjakan PR” respon kita pada umumnya “dasar anak malas, mulai hari ini kamu harus lebih disiplin dan perhatikan tugas disekolah”.
Setelah melihat ketiga contoh diatas, tidak ada satu ruang pun untuk mengakui perasaan atau emosi anak, betul? Seringkali kita ini hanya memberikan masukan tanpa mau mendengar apa yang sebenarnya terjadi (lebih tepatnya perasaan apa yang terjadi pada diri anak kita). Ketika emosi seorang anak diabaikan mereka akan lebih marah dan benci. Selama ini mereka berada dalam keadaan emosi negatif, semua nasihat-nasihat maksud baik kita tidak akan digubris, malah akan di “gubrak”.

Cara terbaik untuk memahami anak kita adalah, mengakui emosinya (kenali emosinya) dan beri mereka kekuatan untuk menemukan solusi atas masalah mereka sendiri. Caranya adalah:
1. Dengarkan mereka 100%, tatap matanya dengan tatapan datar atau sayang. (Berikan perhatian dan pengakuan)
Terkadang yang dibutuhkan anak hanya didengar saja, bukan solusinya. Hanya memberikan perhatian 100% kita bisa terkejut, ternyata anak mau terbuka dan mau berbagi pikiran dan perasaan. Hanya dengan berkata “hmm.. okay, begitu ya.. lalu..” Walau nampaknya sederhana, jujur ini sulit bagi kita orangtua yang terbiasa mau ambil jalur cepat alias memberikan solusi dan menyelesaikan masalah. Ketika hal itu kita lakukan, anak akan menutup diri dan menghindar bicara kepada kita. Anak hanya akan meyatakan pikiran dan perasaan yang sejujurnya tanpa takut dihakimi.
Ketika kita biarkan anak mengungkap emosi dan pikirannya dengan bebas (saat kita ada untuk memberi dukungan emosional), kita akan melihat mereka dapat menemukan solusi sendiri untuk permasalahan mereka. Kelebihan lainnya dari pendekatan ini adalah anak akan mengembangkan rasa percaya diri untuk berpikir bagi dirinya sendiri dan menghadapi tantangan – tantangan hidup.
Misal : “saya tadi berkelahi dengan Agus, disekolah”, respon kita “apa yang terjadi? Lukamu pasti sakit sekali yah.. oh, okay”
2. Mengenali dan mengambarkan emosi.
Perlu bagi kita sesaat untuk mempelajari makna dari emosi, karena ini penting bagi kita untuk bisa mencerminkan emosi anak dan mengerti dengan pasti apa yang mereka rasakan. Dengan dimengertinya perasaan mereka, maka mudah bagi mereka untuk terbuka dan bicara tentang masalah mereka. Berikut adalah emosi yang umumnya dialami oleh manusia.

Nama Emosi dan Makna-nya :
  1. Marah – Merasakan adanya ketidakadilan
  2. Rasa bersalah – Kita merasa tidak adil terhadap orang lain
  3. Takut – Kita diharapkan antisipasi karena sesuatum yang tak diinginkan bisa saja terjadi
  4. Frustrasi – Melakukan sesuatu berulangkali dan hasilnya tak sesuai harapan artinya kita harus cari cara lain
  5. Kecewa – Apa yang diinginkan tidak bisa terwujud
  6. Sedih – Kehilangan sesuatu yang dirasa berharga
  7. Kesepian – Kebutuhan akan relasi yang bermakna bukan hanya sekedar berteman
  8. Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar sesuatu karena ada sesuatu yang tak bisa dilakukan dengan baik
  9. Rasa bosan – Kebutuhan untuk bertumbuh dan mendapatkan tantangan baru
  10. Stress – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
  11. Depresi – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan

Baiklah kita mulai dengan satu kasus, jika anak Anda datang kepada Anda dan berkata “Joni tidak mau bermain bola dengan ku” apa jawab Anda? “Sini main sama papa/mama, maen sama yang lain saja ya atau ya sudah.. maen sendiri saja”. Ketiga jawaban ini sekilas adalah jawaban klasik, dan memang dibenarkan karena sering dipakai. Pertanyaan saya ada Emosi apa dibalik kata-kata anak tersebut? Betul!! KECEWA, KESEPIAN, nah kalau begitu responnya bagaimana? “Hmm.. nak kamu pengen banget ya maen sama Joni?” atau “Hmm.. kamu kesepian yah, pengen main ya?” lalu tunggu responnya, biasanya anak akan bercerita panjang lebar, kemudian solusi sebaiknya diserahkan kepada anak, caranya “lalu apa yang bisa Papa/Mama bantu buat kamu? Mau maen sama Papa/Mama? Atau ada ide lain?” Biarkan anak memilih solusi terbaik bagi dirinya. Hafalkan tabel diatas dan gunakan untuk berkomunikasi dengan anak, pahami seiap kasus yang dialami anak.
Dengan turut mengerti perasaan emosi anak dan membiarkan menemukan solusi masalahnya sendiri maka anak akan merasa dipahami dan nyaman. Serta akan tumbuh rasa percaya diri dilingkungan yang menghargai dia. Dan berikutnya akan mudah bagi anak untuk terbuka terhadap orangtuanya, dan sikap saling percaya antara orangtua dan anak akan terbentuk dengan baik.

Sampai kini, kita telah belajar bagaimana caranya agar anak terbuka dan percaya pada kita, betul? Berikutnya bagaimana caranya mengarahkan? Caranya setelah kita mendengar dan mengerti perasaan dan emosi anak, serta menanyakan solusi terbaik menurut anak (jika anak sudah mampu berpikir untuk solusi) tanyakan “bolehkah Papa/Mama usul?” setelah ada ijin dari anak maka berikan masukan yang Anda rasa paling mujarab. Terkadang cara pandang anak tidak sama dengan orangtua, kita tahu jika anak memilih solusi yang kurang tepat (menurut orangtua) dengan nilai, norma yang berlaku di lingkungan sosial maka kita bisa “menggiringnya” dengan mudah karena langkah 1 dan 2 sudah dilakukan. Tentunya dengan model komunikasi yang sopan dan tetap menghargai anak.
Pintu gerbang kekerasan hati anak akan terbuka lebar saat kita mau menerima dan mengerti anak kita, dan anak akan mempersilahkan kita masuk dan bertamu didalam lubuk hatinya yang paling dalam. Ditempat itulah kita dapat meletakan pesan, arahan dan masukan positif bagi kebaikan masa depan anak.
Saya paham cara ini butuh waktu, semua solusi cerdas untuk meningkatkan kualitas keluarga butuh waktu. Ada namanya “waktu tunggu” untuk suatu hasil yang istimewa. Masakan yang enak dan sehat butuh waktu dan proses didapur, tidak sekian detik jadi. Nah kualitas apa yang kita mau untuk keluarga kita?

Salam  by (Timothy Wibowo)

PESAN BUAT SISWA SMAN1 SEMBAWA

Semoga Hasil Ujuan Tengah Semester (UTS) /Mid Semester nya....
bagus-bagus alias Tuntas ya....