MATEMATIKA
= MONSTER ?????
By: Sri
Rachmawati
Peranan
matematika dalam kehidupan manusia sangat penting. Namun demikian, mata
pelajaran matematika hingga kini masih dianggap sebagai pelajaran yang
menakutkan bagi sebagian besar orang. Hal ini dapat berdampak buruk bagi
prestasi yang akan diperoleh. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, sikap merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan
prestasi belajar siswa. Sikap ketakutan terhadap matematika tak akan banyak
mendapatkan hasil yang positif.
Padahal
kehidupan manusia tak terlepas dari matematika.Mulai sejak kita berfikir apa
dampak dari kenaikan atau penurunan BBM bagi kehidupan-pun berarti kita sudah
berfikir secara matematis. Kita mulai menghitung apa yang akan dilakukan baik
mengenai deposito uang, rencana keuangan untuk pendidikan, ekonomi rumah tangga
ketika kondisi BBM mengalami fluktuasi.
Ada beberapa kenyataan yang dapat kita telusuri lebih dalam dan menjadi
bahan pertimbangan. Mahasiswa yang ingin menjadi seorang programer komputer
harus memiliki kemampuan berfikir logika secara matematis yang dikenal dengan
logika dan algoritma. Modal dasar pemrograman antara lain dibangun oleh
kemampuan matematis yang baik sementara bahasa pemrograman hanyalah alat bantu
untuk mengetahui apakah logika dan algoritma seseorang baik atau tidak yang
dibuktikan dengan running atau tidaknya program.
Penelitian yang menggambarkan
pentingnya kemampuan matematis yang dibangun secara konstruktivis antara lain: Menurut
(Yuliati, S.R., 2005), konsep dan ciri-ciri bangun berdemensi dua
dan tiga yang termasuk dalam geometri masing sangat menyenangkan untuk
dipelajari putra-putrinya (19,77), apalagi jika diminta membantu alat
peraganya, 45,08% orang tua siswa segera
mengerjakan. Hal ini sangat menggembirakan
karena dengan menggunakan alat peraga, konsep dan ciri-ciri geometri akan mudah
dipelajari oleh putra-putrinya. Selain itu, orang tua siswa merasa sangat mampu
(35,00%) dan sangat senang (28,62%), dan sangat yakin (20,38%) ketika diminta
memberikan contoh-contoh aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menggembirakan karena sebagai orang
tua berarti telah merasakan bahwa tiada hari tanpa matematika dalam kehidupan
pribadi maupun berhubungan dengan orang lain.
Adanya alat peraga dan contoh-contoh aplikasi matematika dalam kehidupan
sehari-hari diharapkan dapat memberikan prakonsep yang lebih baik pada diri
siswa sehingga dapat mengatasi kesulitan belajar dan akhirnya bermuara pada
meningkatnya prestasi belajar siswa.
Pendekatan pembelajaran yang
memperhatikan prakonsepsi siswa merupakan model pembelajaran yang mengacu pada
tradisi konstruktivis. Prinsip utama dari tradisi konstruktivis adalah
pengetahuan tidak diterima secara pasif, melainkan dibangun secara aktif oleh individu. Gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikira tidak
dapat dikomunikasikan maknanya melalui kata-kata atau kalimat, atau diberikan
langsung kepada siswa, melainkan mereka sendiri yang membentuk makna tersebut
(Wheatley, 1991, dalam Irmansyah 2008).
Dengan kondisi tersebut, penerapkan model belajar konstruktivis dalam pembelajaran matematika
diharapkan dapat menimbulkan suasana belajar yang bermakna (meaningful learning).
Pembelajaran matematika beracuan konstruktivisme
berpusat pada siswa, guru berperan sebagai fasilitator terciptanya suasana
pembelajaran yang aktif, kreatif, efisien dan menyenangkan. Guru menerapkan berbagai metode
yang dipandang sesuai dengan bahasan materi matematika yang sedang
dipelajari. Siswa terlibat membangun
ide-ide, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan struktur-struktur berdasarkan
pengalaman siswa sendiri.
Apapun kecemasaan (anxiety) bahkan ketakutan (fear) terhadap matematika, manusia tak
berdaya meninggalkannya. Karena monster itu telah menjadi bagian dari kehidupan
manusia yang penuh dengan dinamika. Tulisan ini untuk memberikan semangat di
Hari Pendidikan Nasional dengan memberikan konsentrasi keprihatinan terhadap
matematika yang semakin tak diminati oleh generasi muda Indonesia. Semoga monster itu akan berubah menjadi putri cantik yang
menjadi primadona setiap orang. Amin....
Mei 2015